Kamis, 18 Desember 2014

[Fanfict] Lindungi Rena Tuhan Inspired By : @RENAN0ZAWA



Seorang gadis bernama Rena Nozawa adalah mahasiswi baru di kampus gue, dia seorang gadis cantik dari Jepang yang pindah ke Jakarta tanpa alasan jelas yang belum gue ketahui. Sebelumnya perkenalkan nama gue Agung, salah satu mahasiswa di Universitas di Jakarta. Awal gue ngeliat Rena, gue langsung tertarik dengan dia. Bagi gue dia adalah seorang gadis yang pendiam di kampus, gue coba untuk bisa mendekatinya.

Gue punya 2 sahabat yang selalu menemani hari-hari gue, dan mereka juga 1 kampus sama gue. Namanya Sidik dan Naomi. Bagi gue mereka adalah kedua sahabat setia gue, mereka saling membantu gue kalau ada masalah apapun itu. Waktu itu gue cerita dengan nya tentang Rena yang jadi mahasiswi baru di kampus, dan gue pun minta bantuan sidik dan naomi supaya bisa menjodohkan ku dengan nya.

Rena Nozawa, seorang gadis Jepang cantik jelita yang menarik hatiku, kucoba mendekati nya meskipun sulit, sampai ahirnya 1 minggu berlalu, gue pun udah saling kenal dan lumayan akrab dengan Rena tapi anehnya, gue tidak bisa mengobrol lama jika bertemu dengan nya karena dia sangat diawasi dengan ayahnya dan juga ketika jam kampus selesai dia tidak boleh kemana-mana dan harus pulang kerumah.

Sidik dan Naomi yang juga sahabat gue, selalu berusaha membantu gue supaya bisa mendapatkan Rena, mereka juga berusaha mencari tau siapa Rena sebenarnya. Saat itu Rena dijemput ayahnya sepulang dari kampus, Sidik dan Naomi pun bergegas menaiki mobil dan mengikuti nya dari belakang untuk mengetahui rumah dimana tempat Rena tinggal. Sampai ahirnya Sidik dan Naomi pun tau rumah tempat tinggal Rena. 

Seiring berjalan nya waktu gue dan kedua sahabat gue pun penasaran ada apa dengan Rena, kami rasa hidupnya selalu dikekang dibawah pengawasan, sebenarnya apa yang terjadi ?. Saat itu Naomi pun sudah lumayan akrab dengan Rena, tetapi Naomi belum banyak tau apa yang sebenarnya terjadi pada Rena. Seiring berjalan nya waktu pun gue makin deket sama Rena, gue sadar gue telah jatuh cinta dengan nya, tapi gue belum mau mengungkapkan nya. Ada saat itu gue ajak Rena makan siang sepulang dari kampus, ketika sampai di sebuah tempat makan, baru kami duduk dan mengobrol sedikit, Ayah nya Rena tiba-tiba langsung datang dan menghampiri kita "Rena!! Ada apa kau disini ? Kenapa kau tidak bilang ke ayah kalau kau sudah pulang ?! Dan kenapa kau jalan dengan seorang cowok ? Siapa dia !" ucap Ayah Rena. Gue sedikit gugup sedangkan Rena hanya terdiam dan kaget karena tiba-tiba ayahnya datang, "Jadi gini om, saya Agung temannya Rena, kata Rena dia belum makan dari pagi makanya siang ini saya ajak dia buat makan bareng, terus nanti pulangnya saya bakal antar dia kerumahnya kok" jawab gue. Ayah Rena pun tidak mau tau dan langsung menarik tangannya Rena dan langsung membawa nya ke mobil dan berkata " Jangan ganggu Rena lagi, saya tidak suka anak saya dekat sama seorang cowok ! " ucapnya, gue pun sedikit emosi tetapi masih bisa menahan nya dan bersabar.

Malamnya gue chat Rena lewat Line, gue pengen dia ceritain semuanya kenapa Ayahnya terlalu mengekang nya? Tapi dia hanya menjawab tidak apa apa dan diakhir chating malam itu gue mau ajak dia ketemuan lagi besok di taman belakang kampus sepulang sekolah untuk berbicara suatu hal. Dan semoga aja besok Ayahnya tidak muncul dengan tiba-tiba lagi.

Saat jam kampus selesai, gue udah menunggu Rena di taman belakang kampus, tapi Rena lama sekali. Dan handphoneku berbunyi ada telepon masuk dari Rena "Eh Gung, ayahku udah jemput nih jadi gimana?" | "Hm yaudadeh, padahal gue mau ngomong bentar" | "Yaudadeh tunggu ya aku kesana, aku ijin ke wc sebentar dengan ayahku " | "Okedeh kutunggu ya" . Rena pun ahirnya tiba dan menghampiriku "Oya ada apa Gung?" | "Sebenarnya...." | "Sebenarnya apa Gung? aku gabisa lama-lama lohh soalnya Ayahku udah nunggu dan aku alasan ke wc ini" | "hm gini ajadeh, boleh gak kalau aku suka sama kamu Rena ?" | Rena pun sedikit kaget mendengarnya, dan "Hah? suka sama aku? Boleh aja, tapi Jangan sampai ada perasaan lebih ke aku ya nanti kamu nyesal loh" Rena pun mengedipkan matanya dan langsung pergi dariku tapi ketika dia berbalik badan ternyata tiba-tiba Ayahnya muncul lagi dan berkata "Tadi kamu bilang ke wc tapi kamu malah datangin cowok ini lagi ? Kamu sudah berbohong pada ayah ! Sekarang cepat masuk mobil !", rena pun menjawab " maaf yah, oke aku masuk mobil" dan Ayahnya Rena pun berbicara padaku sebelum pergi " Saya ingatkan sekali lagi jangan pernah dekatin anak Saya !!!."

Malamnya, "huft lagi-lagi ada ayahnya" ucapku. Tapi aku masih penasaran dengan kata-katanya tadi siang yg seakan tidak membolehkan ku untuk mempunyai rasa lebih ke dia. Esoknya di kampus, ketika jam istirahat gue coba ajak Rena ke kantin bareng dan mengobrol "Rena, sebenarnya ada apa dengan ayahmu? Kenapa dia terlalu mengekangmu?" | "Kan aku udah bilang Gung, gapapa itu sudah biasa, mungkin karena dia terlalu sayang padaku, yaudah deh Gung aku balik ke kelas dulu ya" | "Oke deh Ren, oiya aku sayang kamu :)" Rena pun terkejut mendengar kata-kataku tadi kalau aku mengatakan kalau aku sayang sama dia.

Gue udah cerita semua masalah ini ke Naomi dan Sidik, dan dia akan membantuku untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa Ayahnya terlalu mengekangnya. Malamnya gue coba kirim pesan ke Rena tapi tiada balasan dari dia, ketika gue coba telepon ternyata nomornya tidak aktif. Tapi gue baru ingat kalo dikampus tadi pas gue bertemu dia sepulang dari kampus dia mengatakan bahwa mulai hari ini handphone nya disita oleh Ayahnya.

Esoknya sepulang dari kampus, Sidik dan Naomi pergi menuju rumah Rena tanpa sepengetahuanku. Dan ketika mereka sudah sampai rumahnya ayahnya pun membukakan pintu "Ada apa dan siapa kalian ini ?" , naomi pun menjawab " Saya naomi dan dia sidik om, kami berdua adalah teman nya Rena di kampus" , Ayahnnya pun menjawab " Oh iya tapi maaf Rena tidak boleh bertemu siapa-siapa" dan Naomi pun kembali berkata "Emangnya Rena kenapa om? Dia bukan orang yang berpenyakitan kan yang harus selalu di bawah pengawasan om?" | "Kalau kamu tidak tahu apa-apa lebih baik kamu diam! Baik! Saya kasih tau keadaan Rena. Selama ini Rena sakit. Dia benar-benar sakit." | "Maksud om?" tanya Naomi yang tidak mengerti. | "Dia terkena penyakit sindrom guillain barre. Kalian tau apa itu? Itu penyakit infeksi pada sarafnya. Kemungkinan dia tidak bisa pulih adalah besar yaitu 95%, dan kemungkinan dia bisa sembuh adalah 5%. Kalian tahu kan selama ini kenapa saya tidak mau Rena berhubungan dengan teman-temannya? Karena saya tidak mau begitu dia pergi semua orang akan merasa kehilangan dia. Dan kalian mengerti kan saya berbuat ini bukan karena saya jahat." | "jadi selama ini Rena penyakitan? tanya naomi yang mulai menangis. Naomi dan Sidik pun bertanya apa yang harus mereka lakukan karena mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. | "Kalian tidak perlu membantu apa-apa, penyakit ini sudah tidak bisa terselamatkan, dan besok lusa Rena akan balik ke Jepang untuk pengobatan lagi, kalau berhasil maka penyakitnya akan bisa disembuhkan. jika tidak, waktu hidupnya akan berahir 2-3 hari lagi. Makanya besok dia sudah harus berada di jepang." . Dan mulai besok Rena sudah tidak tinggal disini lagi dan akan menetap di Jepang hingga dia meninggal karena penyakitnya" ucap Ayahnya Rena dan langsung menutup pintu.

Naomi dan Sidik pun merahasiakan semua ini dan mulai membuatku melupakan Rena demi kebaikanku, karena baginya jika ia memberitahuku tentang semua ini pasti menurutnya gue akan kaget dan shock berat. Esok hari, saat itu tiba-tiba Rena pun lewat depan kelas gue dan gue menarik tangan nya sambil berkata "Rena, gue pengen jujur, gue jatuh cinta sama lo" | "Aku udah bilang ke kamu kan Gung jangan jatuh cinta sama gue, plis Gung cukup gue yang jatuh cinta sama lo, jangan lo yang jatuh cinta sama gue!" | "hah? Lo jatuh cinta sama gue juga? Tapi.. Tapi kenapa lu gabolehkan gue jatuh cinta sama lo?" | "pokoknya gue gamau lo jatuh cinta sama gue Gung !" ucap Rena sambil menangis dan pergi dariku". Dan akupun semakin bingung apa yang terjadi sebenarnya ?

Saat Rena pergi, tiba-tiba handphone nya berbunyi dan mendapat panggilan dari ayahnya "Rena kamu dimana? Ketika sudah jam pulang langsung pulang ya sudah ayah tunggu di depan kampus !" | "Oke yah" jawab Rena. Disini Rena tidak tahu kalau sepulang dari kampus ini dia akan langsung dibawa ayahnya ke Bandara dan menuju Jepang, karena ayahnya tidak mau Rena kabur karena tau dia akan dibawa ke Jepang. Hanya Sidik dan Naomi lah yang mengetahui kalau Rena akan ke dibawa ke Jepang, dah ayahnya Rena pun meminta Sidik dan Naomi untuk merahasiakan hal ini oleh siapapun termasuk Rena, dan Gue.

Saat pulang sekolah, Rena menuju mobil ayahnya untuk pulang, ayahnya pun langsung mengemudi mobil ke bandara tanpa sepengetahuan Rena. Di waktu yang bersamaan gue merasa risih, gue punya firasat tidak baik ke Rena, gue mencari nya dan Sidik dan Naomi pun menghampiri ku dan mereka menceritakan semua tentang Rena dan membongkar semua rahasia nya. Gue sangat terkejut dengan penyakitnya. dan dia akan menuju Jepang sekarang juga, tapi bagiku itu tidak masalah dan tidak akan mundur karena aku sangat mencintai nya, tetapi yang aku pusingkan ini adalah penyakitnya yang bisa membuat dia meninggal dengan waktu sesingkat ini. "Lindungilah dia ya Tuhan" doaku waktu itu. 

Bergegas aku dengan Sidik dan Naomi menyusulnya ke Bandara.Ketika sampai disana, kami bertiga pun ahirnya menemukan Rena yang sedang menangis dan meminta pulang karena tidak mau pergi ke Jepang karena Rena tidak ingin berpisah denganku. Saat itu Rena melihatku dan langsung menghampiri ku dan "Gung,Aku disuruh ayahku ke Jepang, aku gakmau kesana, aku tidak ingin balik ke jepang, aku takut dengan pengobatan nya, dan aku tidak ingin meninggalkanmu" | guepun ambil bicara "Rena, kalau kamu sayang sama aku kamu harus ikut ke Jepang dengan ayahmu, kamu memang harus kesana menjalankan pengobatanmu, supaya penyakitmu bisa sembuh". Rena pun tetap ngotot sampai ahirnya dia ingin ke Jepang tapi dengan satu syarat, yaitu gue juga harus ikut ke Jepang. "Oke Rena, sebentar lagi pesawatmu akan take off, kamu sudah harus ke Jepang. Aku akan menyusulmu besok lusa" ucapku sambil tersenyum "kamu janji kan Gung bakal nyusul aku? Janji ya jangan bohong, aku tunggu" ucap Rena sambil menyium keningku dan akupun terkejut saat itu. Dan disini gue tau kalau kita sudah saling memiliki rasa yang kebih. Sampai ahirnya Rena dan Ayahnya pun menuju pesawat yang dinaikinya. "Selamat jalan Rena, semoga sampai Jepang dengan selamat dan semoga pengobatanmu bisa berhasil dan penyakitmu akan sembuh" ucapku dalam hati. "Lindungilah Rena ya tuhan" doaku saat itu.

2 hari berlalu, 2 hari itu juga ke khawatiran ku tak kunjung usai, kembali ku berdoa dalam hati "Lindungilah Rena ya tuhan" dan dihari ini disitulah hari dimana aku akan menyusul Rena, tetapi di pagi hari aku mendengar kabar sangat baik sekali disitulah aku sangat senang sekali saat Rena meneleponku dan mengatakan bahwa ini diluar dugaan karena penyakitnya sudah tersembuhkan. Dan Rena pun menyuruhku tidak perlu menyusulnya ke Jepang karena dia akan kembali ke Jakarta hari itu juga dan dia juga mengatakan kalau Ayahnya sekarang merestui nya jika ingin dekat denganku bahkan sampai berpacaran. Pagi itu juga rasa syukur dan senyumku tak kunjung usai saat mendengar hal ini.

Malam hari kemudian, gue coba telepon Rena tapi handphone nya tidak aktif, kucoba telepon ayahnya dan tidak aktif juga. Pikirku dia pasti sudah sampai di Jakarta karena katanya dia pulang hari itu juga. Tapi yasudahlah, malam itu karena gue kecapean, gue pun tertidur. Saat pagi tiba, kembali kucoba menelepon Rena dan Ayahnya untuk menanyakan dimana dia dan apakah sudah sampai di Jakarta. Tetapi, kembali handphone mereka tidak aktif, entah kenapa pagi itu gelas minum berisi air putih dikamarku pecah, pertanda apa ini ?. 

Dan dipagi itu aku mendengar kabar di televisi kalau satu-satunya pesawat Lion Air dari Jepang menuju Indonesia kemarin telah menghilang dan belum mendarat sampai sekarang.
"REEENNNNAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!" Teriak ku sekencang mungkin. "Lindungilah Rena ya Tuhan, semoga dia baikbaik saja" doaku pagi itu sambil meneteskan air mata.

Writer : @Agung_PZS / #AG

0 komentar:

Posting Komentar