Minggu, 11 Januari 2015

[Fanfict] What Is Reality Part 4


ve berdiri di sana dengan gaun hitam dan sayap gagak nya dan dia kelihatan tak senang , entah kenapa perasaan takut begitu dalam ada dalam diriku , apa aku baru saja membuat suatu kesalahan terbesar dalam hidup ku.

"kau tidak membuat lagu untuk kontes itu " seketika aku baru teringat bahwa ve meminta ku untuk membuat lagu untuk membantu nya , tapi bagaimana lagu itu dapat membantu nya.

"aku ............tak tahu apa aku bisa membantu mu " aku hanya bisa duduk terdiam menyadari bahwa aku lemah.

ve berjalan kearah ku seakan setiap langkah nya menambah dalam depresi dalam diriku , dia duduk di sebelah ku dan memberi senyuman terindah yang pernah ku lihat.

"aku yakin kau bisa membantu ku , aku tahu kau orang yang tepat" meskipun dengan kata - kata penyemangat seperti itu , aku tetep merasa tak mampu untuk membantu nya.

"aku tak mengerti mengapa kau kira aku bisa membantu mu" dia hanya tersenyum , lalu memegang tangan ku dan sekarang aku ada di atas gedung itu.

aku tak mengerti bagaimana aku bisa ada disini , tapi ve dia hanya berdiri di sana dengan senyuman nya.

" kau tahu chris menjadi seorang  Vântoase itu menyenangkan tapi tak sebebas para mortal dibawah sana " dia menunjuk ke bawah kearah orang - orang yang ada di bawah sana .

" mortal maksud mu kami para manusia ? " aku mencoba mendapat penjelasan apa yang di maksud nya dengan mortal , tapi dia hanya tertawa geli saat aku menyebut kata " kami" .

"kau bukan mortal kau berbeda " apa maksud nya aku berbeda apa aku salah satu  Vântoase seperti nya.

" apa maksud mu aku berbeda , apa aku sama seperti mu , apa aku juga harus memakai eye shadow seperti mu ? " dia hanya tertawa seakan aku boneka teddy bear yang lucu .

" kau lebih spesial dari kami , karna itu hanya kau yang bisa membantu ku " tawa sudah hilang dari muka nya diganti kan oleh tatapan tajam , dan yang terjadi selanjut nya tak akan bisa aku lupakan.

sebuah anak panah telah menancap di kepala nya , darah segar mengalir dari luka nya itu , dia nampak terkejut , tapi rasa terkejut didalam diri ku jauh lebih besar.

aku melihat ke segala arah mencoba mencari siapa yang menembakkan panah , dan disana aku melihat wajah yang tak asing dua orang gadis nampak nya tak pernah terpisah kan , dua gadis yang mempunyai julukan mereka sendiri andlaine .

" kalian , apa yang kalian lakukan ?" aku tak mampu menyembunyikan rasa terkejut ku untuk dua alasan , yang pertama fakta bahwa mereka baru saja menembakkan anak panah ke veranda , dan yang kedua bagaimana mereka bisa ada di sini.

" kau tak usah takut , kami disini untuk menolong mu " elaine dengan santai berjalan dan mencabut anak panah itu dari kepala ve seakan itu hal wajar untuk dilakukan , dia membersih kan darah dari anak panah itu lalu memberikan nya pada andella.

mereka berdua memakai kaos pink jkt48 mereka , celana jeans biru dan sepatu lari yang sama , jika bukan karna panah dan tempat anak panah yang dibawa andella dan noda darah di kaos elaine , baju mereka berdua sama persis.

" kalian berdua sudah gila , kalian baru saja membunuh ve , senior kalian di jkt48 ? " aku mengambil langkah mundur , karna meskipun mereka cantik tapi dengan mereka baru saja membunuh ve itu tetap membuat ku takut.

" seorang  Vântoase akan tak bisa mati , mereka akan bangkit lagi setelah energi negatif mereka cukup " bagaimana elaine tahu kalo ve adalah seorang  Vântoase .

" dia  Vântoase aku kira dia ingane ? " andella nampak kecewa mengetahui bahwa ve adalah  Vântoase dan bukan ingane , tunggu apa maksud nya dengan ingane.

" itu tak penting , sekarang yang penting chris aku mau kau ikut dengan kami berdua" elaine melihat kearah ku dengan tatapan tajam , apa yang sebenar nya yang terjadi.

" apa maksud mu , kau baru saja membunuh ve , bagaimana mungkin aku mau ikut dengan kalian " dia nampak tak senang dengan jawaban ku barusan , andella nampak lebih tak senang karna tatapan nya nampak penuh kebencian kepada ku.

" kita tinggal kan saja dia , sebelum  Vântoase itu bangun " andella menunjuk kearah mayat ve yang masih mengeluarkan darah dari kepala nya.

" kau lupa tujuan kita kesini , kalau kita tinggal kan dia maka mereka akan menang " aku tak pernah melihat mereka bertengkar sebelum nya , tapi nampak nya andella menyerah dan dia hanya diam. 

"chris kau harus ikut kami sekarang " elaine menarik tangan ku , saat ku lihat andella bersiap menembakkan panah nya lagi , aku berbalik untuk melihat siapa yang akan di tembak oleh andella saat ku lihat ve sudah berdiri lagi , dia nampak tak senang dan dia memegang sebuah pedang.

" seperti nya kita harus melakukan ini dengan cara kasar " wajah ve penuh dengan kemarahan , aku bisa merasakan kebencian di tatapan mata nya.

"kalian semua mundur , biar dia aku yang urus " elaine maju untuk menghadapi ve , dia membawa sebuah pedang ditangan , dan ada semacam mahluk aneh berdiri di samping nya , awal nya aku kira itu adalah seekor beruang kuning tapi setelah aku amati itu adalah seekor bebek besar yang membawa 2 buah pisau pendek , mahluk itu juga memakai armor seperti elaine dan sebuah rokok ada di bibir nya.

TO BE CONTINUED

Penulis : @chris_vylendo

0 komentar:

Posting Komentar