Minggu, 15 Maret 2015

[Fanfict] What Is Reality Part 14 [END]



aku tak tahu apa yang baru saja terjadi , elaine menusuk frieska dari belakang , kinal yang terbelah dua , dan semua pertarungan ini .
" elaine , apa yang kau lakukan " melody mencoba menolong frieska , dengan cepat dhike mencoba mengobati frieska yang nampak kesakitan.
" mengapa , karna ini semua rencana ku " elaine membersihkan darah dari pedang nya sementara dyr nya nampak menyebalkan seperti biasa.

" rencana apa maksud mu " aku ingin langsung menyerang nya tapi , aku butuh penjelasan atas tindakan nya barusan. " chris , apa kau ingat dengan pesan dari ANTHELION REATA " reata nama itu , orang yang mengirimkan pesan pada ku tempo hari . " kau yang mengirimi aku pesan waktu itu , tapi apa maksud mu dengan rencana " elaine hanya tersenyum , senyuman nya tak lagi hangat tapi senyum itu berubah menjadi senyum licik , senyum seorang pembunuh.

" chris , jika saat itu kau menuruti perintah ku dan tak ikut kontes itu, semua ini tak akan ini tak akan terjadi."
" ini semua tak ada hubungan dengan kontes itu."
" jangan bodoh , kalau kau ikut kontes itu dan menang , maka banyak orang yang akan percaya dengan kekuatan dari persahabatan." di mengatakan nya dengan penuh kemarahan seakan semua ini memang salah ku,
" persahabatan itu hal yang bagus , kau tahu itu kau bersahabat dengan andella bukan ? "
" bodoh , aku ingane dari chaos tentu saja aku benci dengan hal hal baik seperti persahabatan , dan soal andella aku hanya berpura pura dengan nya."

cukup aku tak butuh alasan lagi , aku mengeluarkan kedua pisau ku , pisau yang kudapat dari loki Gan Jiang dan Mo Ye , aku pun melompat untuk menyerang nya saat fujin menahan serangan ku , aku ingat dengan perkataan yona sebelum nya dan aku memikirkan bahwa pisau ku berubah menjadi 2 buah samurai, dan aku menebas fujin kedua samurai ku sekarang. yona menyerang elaine dari samping tapi serangan nya dapat di tahan oleh elaine , sekarang aku dan yona bertaraung melawan elaine dan fujin.

sementara melody menhajar ve dengan pedang besar nya , dia melemparkan batu batu besar dari lantai kearah ve , tapi batu batu itu terlempar kesamping terkena serangan angin dari ve.
 " kau badai ve kalau begitu aku adalah gempa bumi dan aku akan menghancurkan mu "
" ayo maju , kita lihat siapa yang akan mati kali ini. "
melody mendatangkan gempa bumi dan atap pun mulai runtuh , tapi kami tak pergi , kami terus bertarung , mencoba menebas satu sama lain , mencoba membunuh yang dulu nya kami anggap teman .

aku tak ingat apa yang terjadi setelah gempa bumi yang di buat melody, yang terakhir aku ingat aku menusuk tengkorak dari elaine hartanto ,  dan yona membuat kepala dari fujin lepas dari badan nya , selebih nya aku tak ingat. sekarang aku terbaring diatas ranjang rumah sakit , tangan kiri ku patah dan banyak luka di badan ku selebih nya aku masih hidup.

aku masih membayangkan perkataan dari elaine , apa memang tak seharus nya aku ikut kontes lagu itu , dan semua kegilaan ini tak harus terjadi. saat aku melamun sebuah ciuman mendarat di pipi ku , di sana dhike berdiri bersama yang lain , yona , melody , grace , haruka , tya , shania , michelle , rona tapi tak ada frieska,lidya dan ayana seperti nya mereka tak selamat.

" ih dhike main cium cium aja , minta izin dulu nanti ada yang marah"
" itu kan sebagai tanda terima kasih karna chris sudah bantuin kita , lagian siapa yang marah kak melody "
aku tak tahu harus berbuat apa , sebuah ciuman dari oshi mu cukup untuk membuat otak mu berhenti selama 1 jam.
" sudah , itu nggak penting , kita disini untuk berterima kasih , bukan ngegosip "
" iya , shan kami tahu , kamu juga nggak perlu terlalu serius . " shania akhir nya hanya bisa senyum , senyuman khas nya yang membuat banyak orang suka kepada nya .

untuk beberapa saat aku bisa melupakan kegilaan yang terjadi , tapi saat aku memikirkan apa yang telah aku lakukan , aku sudah membunuh rasa bersalah langsung menyerang pikirang ku , tapi apa yang bisa ku lakukan untuk merubah semua itu , yang bisa kulakukan adalah menjalani sisa hidup ku .

seminggu kemudian aku sudah diperboleh kan pulang oleh rumah sakit , aku tak tahu apa yang terjadi di jkt48 karna aku tak diperboleh kan menonton berita oleh dokter tapi seperti nya mereka mengadakan audisi gen 4 dan membuka theater mereka yang baru di senayan.

saat aku kembali kekamar ku di sana yona sedang duduk menunggu ku , dia duduk di sana dengan senyuman manis nya , kali ini dia memakai kaos putih polos dan celana jeans panjang , dia menguncir rambut nya kebelakang , dia nampak cantik . saat aku datang dia langsung memeluk ku , pelukan hangat yang tak pernah kudapat sebelum nya .

" aku senang kamu selamat , aku kira kamu akan meninggalkan aku sendirian di dunia ini "
" aku baik , dan aku senang kamu juga selamat yon , terima kasih juga sudah mau bantu aku selama ini "
aku ingin kami berada di suatu tempat yang lebih baik dari pada kamar ku dan aku memikirkan tempat kami pertama kali bertemu pinggiran sungai waktu itu.
" chris , kenapa kita ada disini"
" karna disini kita pertama kali bertemu pertama kali , waktu itu kau memakai kaos hello kitty terseram yang pernah aku lihat "
dia hanya tertawa ,dan saat dia tertawa aku merasa bahagia , akhir nya kusadari bahwa bukan dhike yang mengisi hati ini , tapi orang lain.
" iya aku ingat , kau tahu chris setelah semua ini aku ingin hidup bahagia , aku tak mau lagi bertarung "
" aku akan membantu mu untuk bahagia yon , aku janji "
dia tersenyum lalu beberapa detik kemudian adalah hal yang tak akan aku lupakan dalam hidup ku , saat kami berciuman di pinggir sungai ini , di tempat kami pertama bertemu.
" kau lah kebahagian ku  chris , aku bahagia jika bersama mu "
" kalau begitu aku akan terus bersama mu agar tak pernah ada kesedihan lagi yang bisa mengganggu mu "

cinta itu hal yang aneh karna itu aku tak mau menulis lagu tentang nya ,  aku dulu berpikir aku cinta kepada dhike tetapi itu semua hanya lah rasa kagum ku kepada nya , dan cinta yang harus ku jaga sekarang bernama viviyona apriani.


END! ..

Seru ya? xD itu akhir dari ceritanya! semoga senang membacanya :)

Penulis : @chris_vylendo

0 komentar:

Posting Komentar