Minggu, 07 Desember 2014

[Fanfict] Maafkan masa lalu itu, Kak Inspired By : @veJKT48



            Kuterbangun di pagi hari karena handphone ku yg terus menerus berbunyi, ya itu adalah telpon dari sahabatku, shania...
            “Iyaa hallo...”ucapku dengan nada melas karna baru bangun tidur.
            “Woy ! Win ! Kamu dimana !”Balas shania yg berteriak melalui telpon.
            “Etdah shan, kenapa emang ?”Tanyaku sambil sedikit merasa kesal karna teriakkannya tadi.
            “2 jam lagi kita mau berangkat kemah !”Tambahnya yg mengagetkanku, aku baru ingat kalau hari ini aku ada plan dengan sahabat2ku untuk berkemah.
            “Astaga ! Iya iya ini aku siap2”Ujar ku lalu menutup telpon dan bergegas mandi lalu menyiapkan apapun yg akan ku bawa untuk kemah nanti.

            Selesai mandi aku bergegas, dan berpamitan bersama orang tuaku untuk 2 hari ini berkemah, jauh hari aku sudah izin dan diperbolehkan. “Hati2 win, disana jgn banyak tingkah, kamu gak tau apa2 tentang wilayah sana”Ucap orang tuaku.
            “Iya pak,buk, yaudah aku berangkat dulu assalamualaikum...”
            “Wa’alaikumsalam...”Balas mereka.

Aku berangkat menuju rumah beby, disana sudah ada Ridho,Avin,Shania,Ayana,Sinka dan tentunya Kak Ve...
            “Dari mana !”Ujar shania.
            “Ya maaf, aku tadi telat bangunnya, dah yuk berangkat.”Ujarku. lalu kami menaiki bis mini yg kamu tumpangi, aku duduk di sebelah kak ve dan selama perjalanan aku hanya menatap ke luar jendela. “Ada apa ? Perasaan dari tadi liat jendela mulu win ?”Ucap kak ve mengagetkanku.
            “Gak apa kak hehe”Jawabku terseyum.
Setengah perjalanan semua teman2ku tertidur, hanya aku yg tidak dan tiba2 kak ve merebahkan kepalanya dibahuku, aku hanya mampu terdiam dan tersenyum. Aku mengenal kak ve memang baru saja, tapi tak ada juga rasa spesial ku padanya, mugkin dia hanya ku anggap seorang kakak, namun kejadian ini membuatku bertanya2 pada diriku “Apa saat ini aku mulai menyimpan perasaan spesial pada kak ve ? Ah tidak mungkin...”ucapku dalam hati.

            Akhirnya kami sampai dan ku semua terbangun terutama kak ve, dan kami keluar sambil mencari tempat yg pas untuk berkemah. “Win kamu simpan gelang ini ya, aku buat khusus untuk kamu loh “Tiba2 kak ve menghampiriku dan memberikanku sebuah gelang “Ini gelang apa kak?” Tanya ku.
            “Udah ambil aja, hitung2 pemberian kakak buat kamu hehe”Jawabku dengan senyuman
            “Oh iyaya”aku langsung memakainya “Makasih ya kak” tambahku tersenyum.

Ketika menanjaki sebuah tanjakkan kak ve hampir saja terpleset, dengan sigap ku tarik tangannya. Saat itu tatapan ku tertuju pada tatapan mata kak ve, begitu juga sebaliknya dan semakin membuatku mulai menyimpan perasaan yg beda pada kak ve saat itu.

            Kami sampai, dan mulai membuat tempat kemah, setelah itu kami berkumpul karna hari mulai gelap. Alvin menyalakan api unggun, ku keluarkan gitarku dan mulai memainkan petikan2 nada2 indah dan semua ikut bernyanyi...
           “Cie kak ve dari tadi sama edwin mulu “Canda ayana
            “Mungkin edwin suka sama kak ve haha ?” tanya canda ridho.
            “Suka sama kak ve ? Haha gak lah, kak ve udah kayak kakak gue sendiri kali ” jawabku. Aku berbohong, aku tak ingin semua teman2 ku tau yg sebenarnya, kalau aku suka sama kak ve. Ku lihat kak ve hanya tersenyum dan alvin mulai memanaskan suasana dan kembali melemparkan pertanyaan yg serupa “Alah gak usah ngeles win, kalau suka bilang aja Hahaha”ucapnya sambil tertawa.
            “Gak mungkin lah, kak ve cuman kakak menurut gue, lagian umur kan beda 3 tahun, ya bukan tipe juga kali”Ucapku yg semakin bodoh, apa yg ku katakan membuatku takut kak ve akan merespon dengan buruk, namun dia tetap tersenyum. Karna malam dan malas, aku memutuskan untuk tidur, namun aku masih khawatir dengan ucapanku tadi, aku berharap kak ve tak meresponnya berlebihan, namun aku juga tahu kalau kak ve hanya menganggap tadi sebuah gurauan...

            Pagi datang...
Aku keluar sambil melihat pemandangan sekelilingku dan tiba2 sinka datang “Kamu bohong kan win...”ucapnya
            “Bohong apa ya sin ?”tanyaku.
            “Kamu itu suka kan sama kak ve ? Aku tau kok, kamu teman masa kecil, semua gerak-gerik mu aku tau, sudah gak usah bohongi dirimu lebih dalam lagi.”Tambahnya.
            “Yaelah sin, gak mungkin aku suka sama kak ve, dia cuman kakak, lagian kak ve udah dewasa gitu, ya bukan tipe cewek yg gue suka lah, udah gue gak bakal pernah nyimpan perasaan apapun sama kak ve, sampai kapanpun itu!”balasku dan kali ini aku benar2 munafik akan perasaanku sendiri, namun aku melihat kak ve di belakang kami, dia hanya merundukkan kepalanya seakan ingin membawakan ku secangkir teh hangat dan ia menjatuhkan teh tersebut lalu berlari meninggalkan kami. Hari itu aku sangat2 merasa bersalah sampai2 sudah menyakiti hati kak ve lebih dalam, aku tak mampu mengejar, karna ku tau apa yang telah ku lakukan sudah sangat berlebihan, akhirnya aku memutuskan untuk pergi mengelilingi hutan ini...

            Entah kemana tujuanku pagi itu,aku terus berjalan dan kulihat ada yg mengikuti ku, namun aku tak menengok kebelakang hingga akhirnya suara teriakan seorang wanita mengagetkanku, ternyata itu kak ve yg jatuh dijembatan yg baru saja ku sebrangi. Teman ku berdatangan dan kaget “Ada apa win ?!”Ucap ayana.
            “A-aku gak tau tadi kak ve ngikutin aku terus dia jatuh !”Balasku histeris.
            “Ini gara kamu bilang kalau kamu gak suka dia ! Jadinya dia begini kan !”Ucap ridho lalu mencoba menghajarku, karna emosi aku duuan yg menghajar ridho “Apa kamu bilang ! Salah ku ! Apa aku harus bilang kalau aku suka sama dia yg sebenarnya enggak hah !”Aku tak mampu mengontrol emosi ku, sinka ayana dan shania mencoba melerai kami “Sudah ! Apa dengan bertengkar kalian bisa selamatkan nyelamatkan kak ve ! Apa bisa ! Jawab !”Ujar shania yg juga histeris. Kami tak bisa berbuat apa2, kak ve terbawa arus dan kami tak bisa menyalamatkannya, hingga akhirnya dengan berat kami memutuskan untuk meninggalkan kak ve.

“Maafin aku kak ve...” ucapku dengan tangis dalam hati, jujur aku sudah bodoh, aku merasa bersalah mengucapkan itu kala ada kak ve, dan sudah membohongi perasaanku sendiri.

3 Tahun kemudian.

            Kini aku menjadi sosok yg tertutup semenjak kepergian kak ve, aku jarang keluar rumah, kecuali jalan bersama keluarga dan kuliah. Siang itu aku menuju kampus, sampai kampus aku menuju ke perpustakaan. Ku keluarkan laptopku dan mulai mengerjakan tugas2 ku yg belum tuntas, tiba2 bajuku basah karna ada seseorang yg sengaja atau tidak menumpahkannya... “Maaf...maaf saya gak sengaja, ucap seorang wanita berkacamata yg baru kulihat selama aku kuliah disini.
            “Gak apa kok” jawabku sambil membersihkan sisa minuman tadi.
            “Sekali lagi maaf ya, aku terlalu konsen bermain handphone sampe2 tetabrak kamu”Ucapnya lagi.
            “Ya udah gak apa2...”balasku lagi.
            “Siswi baru ?”Tanyaku.
            “Siswi baru ? Bukan, saya sudah semester 7 disini. Oh iya perkenalkan namaku Lia safira, kamu cukup panggil aku lia aja.”Jawabnya lalu mengacungkan tangannya.
            “Aku edwin...”Balasku lalu tersenyum dan mengacungkan kembali tanganku untuk berkenalan dengannya.

            Pada akhirnya kami saling berkenalan, tepat siang itu jam makan siang, aku mengajak lia untuk makan dua bersama disalah satu mall, dan dia menerima ajakkan ku tadi. 
            “Aku manggilnya apanih, kakak atau lia atau apa nih ?”Tanyaku ketika kami sampai disalah satu tempat makan.
            “Seterah aja ?”
            “Aku panggil kakak aja deh, gak enak kan umur kita beda 3 tahun juga hehe”Ketika aku mengucapkan kata 3 tahun, aku teringat akan sosok kak ve, ku merasa ada hutang padanya, ya hutang perasaan yang selama ini belum ku ucapkan langsung padanya, namun aku tak bisa berbuat apa2, karna kak ve sudah pergi tepat 3 tahun lalu...
             “Hay kenapa diam ? Tanyanya.
            “Hm gak apa kok kak hehe.”Jawabku
            “Kuliah disini sudah lama? Semester berapa ?”Tanyanya balik.
            “Semester 1 baru kak hehe.”Balasku
            “Wah baru yah...”Ucapnya.
            “Ya gitulah kak hehe”Jawabku lagi.
            “Eh iya pacar kamu gak marahkan kita jalan gini ?”Tanyanya khawatir.
            “Haha aku gak punya pacar kali kak, males hehe...”
            “Kok males ?” Tanya nya lagi.
            “Ada something lah...”Balasku untuk menutupi cerita masa laluku.
            “Oh iya ngomong2 gelang kamu lucu...”Ujarnya.
            “Ini pemeberian dari seseorang yg teramat aku cintai kak hehe sayang aku...”
            “Kamu kenapa win....?”
            “Gak apa deh tuh makanannya dateng yuk makan...” jawabku yg hampir saja keceplosan tentang masa lalu ku dengan kak ve dulu.
Akhirnya kak lia hanya tersenyum dan mungkin berniat untuk tidak kepo dengan jawaban2 ku tadi...

            Selesai makan kami kembali kerumah masing2, kak lia tak ingin ku antar, karna dia bilang ingin menuju suatu tempat.

2 minggu sudah aku berkenalan dengan dia, dia orang yg asik dan baik, namun aku masih memikirkan sosok kak ve, tak mudah bagiku untuk melupakannya, karna aku seperti berhutang pada diriku sendiri bahwa aku akan mengucapkan kata cinta hanya pada kak ve...
            “Hay win, aku mau nanya sesuatu nih...”Ucap kak lia yg mengagetkanku ketika aku sedang asik membaca buku diperpus.
            “Tanya apa kak ?” Jawabku.
            “Hm kalau aku suka sama kamu salah gak ?”Tanya lagi tiba2 membuatku kaget.
            “Gak salah sih, tapi mending jangan deh, aku lagi gak pengen pacaran kak, hehe sorry ya...”Ucapku.
            “Sekarang aku serius win, apasih yg buat kamu gak mau pacaran.”Ucapnya sambil menatap mataku dengan tajam.
            “Udah gak ada apa2, cuman mau fokus kuliah dulu sih kak”Jawabku yg terus2an menutupi cerita lamaku.
            “Kamu gak usah bohong...”Ujarnya.
            “Ya aku gak bohong”Balasku gugup.
            “Kalau kamu gak mau kasih tau, aku bakal tanya teman2 lama mu”Ancamnya
            “Yaudah yaudah sore gak sibuk kan ? Ikut aku aja, ntar aku tunjukin kamu suatu tempat.”Ucapku dan kak lia pun setuju untuk mengikutik sore nanti menuju tempat yg ingin ku lihatkan padanya.
           
            Sore harinya aku menuju tempatku berkemah 3 tahun lalu, dan kak lia hanya terdiam sambil merasa takut “Win kamu mau bawa aku ketempat apaan?”Jawabnya gelisah.
            “Kakak mau tau yg sebenarnyakan ? Ikut aja”balasku.
            “Ya tapi ini tempat apa kok hutan gitu, eh win itu jembatannya angker loh, aku dengar banyak orang yg jatuh kala lewat situ...”Ucapnya terus gelisah.
            “Tempat itu bakal jadi jawaban semua pertanyaan kakak. Udah ikut aja”Jawabku yg terus berjalan hingga tiba di hadapan jembatan dimana 3 tahun lalu kak ve meninggalkanku untuk selamanya. “Ini tempatnya...”jawabku dan tiba2 air mataku menetes.
            “Tempat ini adalah tempat dimana aku kehilangan seseorang yg teramat aku cintai, dia seorang yg baru aku kenal kurang lebih 8 bulan, namun sikap baiknya padaku membuat aku merasa nyaman jika dekat dia...
            “Namanya Jessica Veranda, sering ku sapa kak ve...
“Dulu aku sempat ditanya oleh teman2ku, apa aku suka sama dia ? Aku gak berani jujur kak, jadi aku memutuskan bohong dan bilang bahwa aku gak suka sama kak ve itu, dan keesokan harinya sinka sahabat masa kecil ku mencoba meyakinkan aku bahwa aku suka sama kak ve...
            “Namun aku tetap ngelak dan bilang kalau aku gak suka sama kak ve sampai2 aku menghina kak ve, aku bilang dia bukan tipe ku lah, tua lah apapun itu yg menghina kak ve...” Aku hampir menceritakan semua kenyataan masa lalu, ku lihat kak lia menangis mendengarkan ceritaku namun aku memutuskan untuk melanjutkan cerita tersebut..

            “Sampai akhirnya ketika aku berjalan mengelilingi hutan tersebut dan melintas dijembatan ini, ku lihat kak ve mengikuti hingga secara tidak sengaja dia terpeleset dan jatuh kebawah sana dan terbawa oleh arus...
            “Aku tau aku salah, bahkan bodoh karna aku belum sempat mengatakan perasaanku yg sejujurnya pada kak ve, kalau aja dia sekarang ada mungkin aku akan mengungkapkan apa yg ada dihatiku selama ini bahwa sebenarnya aku sangat mencintai dia kak...” Ucapku yg semakin tak kuat membendung air mata...

Kak lia berjalan disampingku kemudian berkata “Aku mau cerita jg sesuatu tentang tempat ini sama kamu win...” ujarnya dan mulai bercerita
            “Dulu aku dan teman2 adikku berniat kemah, dan niat kami kesampean akhirnya kita bisa kemah bareng. Aku jatuh cinta sama seorang teman adikku, tapi dia teman baru juga untukku, jadi aku masih malu2 gitu hehe...Dia bilang ke teman2nya kalau dia gak suka sama aku, tapi aku cuman bisa tersenyum karna aku gak tau perasaan dia yg sebenarnya itu gimana...
            “Keesokan harinya aku mendegarkan percakapannya dengan teman adik perempuanku lainnya dan kembali dia tetap berkata bahwa dia gak ada rasa lebih sama aku dan aku tetap tersenyum dan merundukkan kepalaku...Aku kecewa, tapi aku gak mau dia liat aku sedih hingga aku memutuskan balik ke tempat kemahku. Dia berjalan dan aku mengikutinya, ketika lewat jembatan sini aku terjatuh dan terbawa arus...”Ucapnya lalu menangis namun tetap tersenyum...
            “Kak lia bentar deh...kok cerita kita hampir sama ?”Tanyaku heran lalu berdiri.
            “Ceritanya bukan hampir sama win...Ceritanya memang sama...”Jawabnya lalu tersenyum menatapaku.
            “M-maksudnya...”Tanyaku yg semakin heran.
            “Aku kak ve”...ucapnya lalu melepas kaca matanya, aku tak mampu berkata apapun aku melihat wajah masa lalu kak ve di wajah kak lia namun aku tetap tak yakin itu benar2 kak ve...
            “Gak ! Gak mungkin ! Kak ve jelas2 jatuh dan terbawa arus yg sangat deras...”Ucapku yg mencoba menjauhi kak lia...
            “Maaf aku lancang, tapi kamu jahat win ! Kenapa kamu gak ada niat mau nolong aku...Mungkin aku masih bisa terselamatkan karna ketika aku terbawa arus, warga sekitar situ menyelamatkan ku dan menyembuhkan ku menggunakan obat2an tradisional hingga akhirnya aku bisa tetap hidup...”Ujarnya yg kali ini membuatku yakin bahwa dia benar2 itu adalah kak ve.
Lalu dia mengeluarkan sebuah benda yg ternyata gelang pemberian kak ve ketika kami turun dari bis...”Ini gelang yg aku kasih ke kamu kan ? Aku bikin dua karna jika suatu saat kita bisa bersama gelang ini bukti cinta kita ...”Tambahnya...
            “Maafin aku kak, aku gak ada maksud ! Gak ada maksud sama sekali dalam hatiku untuk bohong, tapi aku malu ! Aku mau untuk jujur secepat itu tentang perasaanku sama kakak ! Makanya aku memutuskan untuk berbohong, maafin aku ...”Ucapku dan berdiri lalu memeluk kak ve...
            “Aku sudah maafin kamu, sebelum kamu mengucapkan semua kebohonganmu dimasa lalu win...”bisiknya dalam pelukku.
            “Aku janji...Aku bakal jagain kakak dan jadikan kakak yg terakhir buat aku, aku janji kak !”Balasku.

            Pada akhirnya aku dan kak ve berdua menyebrangi jembatan yg sempat memisahkan kami berdua selama 3 tahun ini dan ketika sampai ujung jembatan Ridho,Alvin,Shania,Ayana dan Sinka muncul lalu mengagetkanku “Loh kalian...”ujarku.
            “Aku sudah merencanakan ini win, aku hubungi mereka bisar mereka bisa liat kamu jujur tentang perasaan kamu yg dulu sempat kamu simpan dalam2...”Ucap kak ve.
            “Aku tau kok kamu gak bakal bohong tentang perasaan kamu, dan akhirnya kamu sendiri jujur kan ? Gunakan kesempatan kedua ini dengan baik win, dan tolong jaga kak ve untuk kami semua...”Ucap sinka.

            “Tuhan akan ku jaga titisan malaikat nyata mu ini, ku berjanji pada diriku, bahwa aku akan menjadi surga nyata dalam dunianya yang mampu memberikan dia segala cinta dan harapan yg ia harapkan...”

1 komentar: